
Anda mungkin mengenal wajah di atas, seorang motivator yang mungkin bagi sebagian orang dianggap handal.
Entah kenapa, saya kurang menyukai profesi seperti beliau. Karena menurut saya, hidup itu bukan cuma "seandainya" dan kata-kata.
Hidup itu rumit, ada keluarga, pekerjaan, pendidikan, cinta kasih, dan apapun itu.
Semuanya pasti ada masanya susah maupun senang, dan orang cenderung diam saat senang, tetapi mengeluh dan memohon-mohon saat sedang susah.
Di saat susah itulah biasanya peran seorang motivator muncul, sesungguhnya apapun kondisi anda, hanya anda yang bisa tau dan hanya anda yang bisa memahami diri anda sendiri.
Menyelesaikan masalah tidak semudah mendengarkan kata-kata nasehat dari motivator, saya yakin beberapa dari anda yang melihat motivator2 di televisi sedang berceramah, jika acara tersebut selesai anda akan lupa.
Juga jika anda membaca buku-buku motivator, menurut saya merupakan salah satu bentuk suatu pemborosan, percuma anda membaca kisah dari orang yang yang tidak benar-benar mengalami hal yang menyedihkan tersebut, dia hanya berandai-andai tentang masalah yang dihadapi oleh beberapa orang.
Sesungguhnya kunci dia dalam menulis buku itu adalah membalik logika berpikir, dan kemampuan itu yang kurang dimiliki oleh sebagian orang. Bila mayoritas orang berpikir 'iya', dia pasti akan menulis 'tidak', sebenarnya hal itu bisa digali dari kemampuan berpikir anda sendiri, baliklah logika yang sedang anda alami saat susah, dan temukan solusinya sendiri.
Jika anda terpuruk, yang bisa menyelesaikan hal itu adalah anda sendiri, diawali dari anda sendiri, sejuta Mario Teguh pun mendampingi anda seharian, jika pikiran anda tidak mau diajak kompromi maka itu sia-sia. Yang bisa menyelesaikan apa yang telah anda mulai ya diri anda sendiri.
Mungkin secarik tulisan diatas terlalu naif, tapi itu hanya pendapat saja, ini negara demokratis, setiap orang berhak berbicara dan menyampaikan pendapatnya masing-masing, jika ada yang tidak setuju, silahkan tulis tulisan anda sendiri.
SALAM SUPRI .. - Golden Walls